Deskripsi

Panti Al-Kamilah berdiri sejak tahun 2012 dengan Ustadz Tajudin selaku ketua yayasan. Saat ini, anak binaan Panti Al-Kamilah ada sebanyak 29 orang yang di dalam panti dan 50 orang non-panti. Adapun anak-anak yang diasuh merupakan yatim piatu, dhu’afa, dan anak jalanan yang berasal dari dari Jabodetabek, Purwakarta, Bandung, Semarang, Tasikmalaya, bahkan dari Lombok dan Flores. Seluruh anak panti sekolah di luar karena Yayasan Al-Kamilah belum memiliki Lembaga Pendidikan. Selama tiga tahun ke belakang, panti sudah melakukan akreditasi dan mendapatkan nilai B. Pada tahun 2018 bahkan menjadi 5 panti terbaik tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Barat. Panti Al-Kamilah sudah memiliki perizinan yang lengkap, mulai dari Akta Notaris, SK KEMENKUMHAM, surat keterangan Domisili Kelurahan Serua, surat Izin Operasional Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, surat Izin Operasional Dinas Sosial Kota Depok, sertifikat Akreditasi Mentri Sosial RI, dan NPWP. Berkenaan dengan struktur kepengurusan, Panti Al-Kamilah memiliki 22 orang pengurus dengan struktur yang jelas mulai dari dewan pembina, dewan pengawas, ketua yayasan, sekretaris, bendahara, divisi panti asuhan, divisi rumah tangga & kesehatan, divisi humas, divisi dokumentasi, divisi sarana prasarana, divisi hukum & advokasi, serta divisi usaha & keterampilan. Namun, yang aktif kurang lebih hanya 10 orang. Secara keuangan, pemasukan panti per bulannya fluktuatif sekitar 4-5 juta. Namun, di bulan Ramadhan biasanya lebih banyak. Kadang ada juga donasi dalam bentuk sembako, nasi kotak, dll yang sejauh ini justru melimpah. Menurut pengurus, seharusnya pengeluaran yang ideal untuk satu orang anak (makan 3x sehari, SPP sekolah, dan uang jajan) adalah sebesar 1 juta rupiah. Lalu belum lagi ditambah pengeluaran operasional seperti telepon, listrik, air dll. Jika ditotal, pengeluaran panti seluruhnya bisa mencapai 30-40 juta per bulan. Walaupun begitu, sejauh ini anak panti belum pernah sampai kekurangan, terutama untuk urusan makan sehari-hari. Panti Al-Kamilah sudah mempunyai donatur tetap. Walaupun panti tidak menggalang dana lewat kotak amal keliling, tetapi panti sudah mempunyai usaha mandiri berupa pertanian 2,5 hektar di Sukabumi yang sudah berjalan sekitar 2 tahun. Bentuk usaha tersebut sebenarnya belum berdampak besar untuk keuangan panti karena biasanya profitnya justru untuk modal lagi. Panti juga selalu mengajukan proposal ketika ada kesempatan dari pemerintah. Namun kenyataannya per tahun belum tentu membuahkan hasil. Anak-anak biasanya tidur di satu ruangan besar dengan ranjang tingkat untuk 2 orang. Tiap anak juga mempunyai lemari masing-masing. Kamar mandi untuk laki-laki dan perempuan masing-masing ada 4 dan terpisah. Panti juga mempunyai peralatan elektronik berupa WiFi, televisi, proyektor Infocus, dan beberapa handphone untuk dipakai bergantian oleh anak-anak yang tidak mempunyai gawai untuk sekolah daring. Biasanya saat malam minggu seluruh anak panti menonton bersama untuk refreshing. Dalam segi makanan sehari-hari, biasanya sarapan dimasak oleh anak-anak perempuan panti, lalu siang dan malam dimasak oleh pengurus panti.