Deskripsi

Rumah Singgah ini berdiri sejak tahun 2002 di bawah Yayasan Nur Sahabat dengan Ibu Nurhayati selaku ketua yayasan. Adapun anak-anak yang diasuh bervariasi mulai dari yang masih memiliki keluarga hingga yang yatim piatu dan dhu’afa. Apabila ada anak/lansia yang mendaftar namun kuota sudah penuh, maka RS Sahabat Kita akan menelpon dinas sosial supaya merujuk ke panti asuhan/panti jompo lain yang lebih besar. Namun pengurus Yayasan Nur Sahabat tetap ikut memberikan ongkos dan memantau perkembangan mereka. Anak-anak asuhan RS Sahabat Kita terdiri dari jenjang PAUD hingga Paket C. Di sini, perekrutan anak bersifat dari mulut ke mulut. Awalnya, Bu Nur hanya merangkul 5 orang anak. Kemudian, anak-anak itu mengajak teman-temannya yang lain hingga akhirnya ramai sampai sekarang. Adapun persyaratan yang diminta adalah Kartu Keluarga, KTP orang tua, akte lahir. Jika tidak ada akte lahir, pihak panti akan merujuk ke Dukcapil untuk membuat terlebih dulu. Lalu, Rumah Singgah Sahabat Kita juga pernah kedatangan Peksos untuk dilakukan asesmen. RS Sahabat Kita sudah memiliki perizinan yang lengkap, mulai dari surat izin daftar Yayasan, surat izin operasional Yayasan, surat izin PKBM, surat izin PAUD, NISN sekolah, dan surat izin rumah singgah. Berkenaan dengan struktur kepengurusan, Rumah Singgah Sahabat Kita memiliki 6 orang pengurus dengan struktur yang jelas mulai dari kepala yayasan, 1 orang operator, 2 orang pengurus unit lansia, dan 2 orang pengurus unit anak. Bu Nur pun pernah maju mengikuti lomba prestasi Lembaga. Walaupun berasal dari Yayasan kecil, namun beliau berhasil juara 2 dan mendapat hadiah 5 set komputer dari Mitsubishi. Pengeluaran panti per bulannya sekitar 1.5 juta untuk biaya operasional seperti WiFi, air, listrik. Belum lagi biaya pulsa anak sebesar 50.000/anak/bulan. Sebelum pandemi, pemasukan panti bisa mencapai 75 juta. Tetapi sekarang turun drastis menjadi di bawah 5 juta.