23 08-18

Berawal Dari Sebuah Kardus, Akhirnya Al Hayya Dibangun sebagai Panti

avatar

Oleh   Marketing Team

Kategori   Kunjungan ke Panti Program Panti Kebutuhan

          Keadaan terdesak membuatnya memberanikan diri untuk menggalang dana dengan media kardus, bertuliskan untuk yatim dan dhuafa Al Hayya. Demi terpenuhinya kebutuhan sekolah anak asuhnya di panti asuhan Al Hayya.

          “Saya pusing gimana caranya cari uang buat biaya anak sekolah, sampai akhirnya saya lihat kardus. Terciptalah sebuah ide dari kardus itu. Saya tulis dan tempel di kardus, untuk yatim dan dhuafa Al Hayya,” ujar Ketua Panti Asuhan Al Hayya Depok, Redi Gunawan, saat ditemui Kapiler Indonesia di pantinya.

          Ide yang terpikirkan saat itu hanyalah menggalang dana dengan kardus bekas tersebut, dengan harapan akan banyak orang baik yang peduli akan yatim dan dhuafa. Berkeliling dari warung ke warung, dari orang ke orang lain.

          “Saya jalan ngecrek dengan kardus itu dari Bogor sampai Tanah Abang. Saya ngecrek ke setiap orang, tiap pedagang, alhamdulillah semuanya orang baik dan bersedia beramal, sampai rumah dapet 100 ribu rupiah,” ujar dia.

          Sebelum terpikirkan untuk membangun sebuah panti asuhan, Redi terinspirasi dari seorang temannya, yang mampu mengurus puluhan anak, sedangkan dia tahu bahwa temannya bukan termasuk orang yang mampu secara finansial.

          Namun, semua anak-anak asuhnya hidup bahagia dan tercukupi kebutuhannya. Dari situ Redi terinspirasi, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika semua niatan berlandaskan untuk membantu sesama, apalagi anak yatim dan dhuafa.

          Bermula dengan dua anak asuh dan rumah pribadinya dijadikan tempat singgah, hingga saat ini anak asuhnya sudah 40 orang. Luar biasanya semua anak tidak ada yang diundang secara khusus untuk tinggal di panti asuhan Al Hayya, semua datang dengan sendirinya.

          “Anak-anak saya datang dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari NTT, Cirebon, Medan, Kalimantan. Tanpa ada yang kita memang undang. Mereka datang sendiri,” tambah Redi Gunawan.

          Dengan anak asuh 40 orang, infrastruktur panti asuhan Al Hayya belum bisa dikatakan layak. Dengan beralaskan kasur lantai, para pengurus panti termasuk pemilik panti asuhan Al Hayya, Redi Gunawan sangat berharap bisa memberikan kenyamanan pada anak-anak asuhnya di masa depan nanti, dengan segala daya dan upaya yang dapat ia lakukan.

          Bila sebuah kardus bisa menjadi batu pijakan sebuah mimpi besar seseorang untuk membantu, bukan hal yang mustahil bagi kita untuk dapat berbuat lebih. Khususnya membantu anak yatim dan dhuafa di sekitar kita.

          Dengan Kapiler Indonesia, berbuat baik semudah kita berjabat tangan. Cukup klik link ini http://kapilerindonesia.com/program_donasi/detail/20 kita sudah berperan besar dalam tumbuh kembang adik-adik panti asuhan. Panti Go Digital!

Untuk memberikan komentar anda harus login terlebih dahulu

Komentar

Belum ada komentar :(