27 09-18

Pengusaha Sukses Jebolan Panti Asuhan

avatar

Oleh   Marketing Team

Kategori   Program Panti Kebutuhan

            Hidup dengan kekurangan rasa kasih sayang orang tua, tidak menjadi sebuah panghalang bagi anak-anak panti asuhan menggapai mimpi untuk menjadi orang sukses di masa depan. Tidak sedikit anak-anak jebolan panti asuhan yang kini menjadi orang terpandang.

            Beberapa contoh anak asuh panti yang mampu sukses dan menjadi contoh serta panutan bagi anak-anak panti asuhan lain, salah satunya adalah Putra Wilda. Melalui masa-masa sulit menjadi pelajaran yang sangat berharga baginya. Pria kelahiran 10 September 1977 ini sudah akrab dengan hidup susah, ditambah lagi sepeninggal ayahnya di tahun 1988, menambah kesulitan bagi kehidupannya beserta keluarga.

            Membantu sang Ibu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan Putra sempat menjadi seorang sopir angkot (angkutan kota), mengamen untuk membiayai sekolahya sendiri. Dari situ ia bertekad, tidak akan hidup seperti ini terus menerus, harus berubah menjadi lebih baik.

            Semenjak ia duduk di bangku SMU, Putra mulai memberanikan diri untuk memulai usahanya. Kala itu dia membuka usaha salon mobil keliling. Selepas masa sekolah, Putra juga berwirausaha membuat tabloid yang dijual Cuma-Cuma saat itu. Tabloid tersebut dibuat bersama rekan-rekannya di komunitas di daerah Cinere. Usaha tersebut dapat dibilang cukup sukses karena banyak orang tertarik memasang iklan.

            Perjuangannya dalam mengubah nasib hidup memang bisa dibilang tidaklah mudah dan penuh problematika yang harus dihadapi. Tapi semua dijalani dengan sabar dan tekun, karena dia yakin suatu saat pasti akan ada jalan, yang bisa membawanya kepada kesuksesan.

            Hingga suatu ketika dia berniat melakukan riset untuk mencari peluang usaha yang akan dijalaninya. Riset yang telah dijalaninya selama 1 tahun akhirnya membuahkan hasil. Ide yang dia dapatkan dari hasil pemikiran dan penelitiannya adalah usaha sebuah minuman teh namun yang berbeda adalah konsep penjualan teh tersebut. Teh ini dibuat konsepkan untuk usaha kemitraan. Yang dimaksud kemitraan di sini adalah, masayrakat yang ingin menjual produk tehnya bisa menjadi mitra dan mendapatkan semua fasilitas atau alat produksi dari teh tersebut. usaha teh milik Putra ini dinamai dengan Goodtea.

            Hari demi hari dilewatinya dengan harapan dan tantangan yang datang silih berganti. Buah dari kesabarannya mampu membentuk kepercayaan pada masyarakat dan kurang dari satu tahun usahanya berjalan. Mitra yang tergabung hampir mencapai 1000 booth di seluruh Indonesia.

            Begitu pula perjalanan hidup yang menarik dan mampu menginspirasi banyak anak bangsa. Pemilik sejumlah lembaga pendidikan dan latihan pariwisata serta beberapa hotel berbintang, Ketut Putra Suarthana. Hidup dengan 12 bersaudara, si bungsu Suarthana akhirnya menjadi anak panti asuhan, di daerah Melaya, Jembrana.

            Panti Asuhan sudah dianggap sebagai tempat kelahiran kedua baginya. Selama menjalani kehidupan di panti asuhan, ia dididik untuk disiplin dan hidup dengan teratur. Mulai dari makan, bermain hingga jam tidur semuanya sudah tersusun rapi dan terjadwal oleh para pengurus dan pengasuh panti asuhan. Suarthana menyelesaikan pendidikannya hingga tamat SLTA.

            Kehidupan di masa SMA, Suarthana menjalani pekerjaan sebagai juru foto dan mulai mendapatkan pendapatan sendiri. Setelah lulus SMA Suarthana mendapatkan beasiswa akademi pariwisata Denpasar dan mulai pekerjaan sambilannya sebagai pembersih kolam di Sanur Beach Hotel, lalu menjadi Bell Boy. Karirnya pun terus meningkat sampai sempat menjadi reservation manager, sesuai dengan kinerja yang ditunjukkan kepada pihak Hotel.

            Tidak hanya menjadi pegawai di hotel, profesi sebagai Dosen pun sempat ia jalani, di Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) di Nusa Dua dan juga mengajar di Kerta Wisata. Berpedoman dari semua pengalaman hidupnya, ia dibantu dengan rekan-rekan tenaga pengajar dari BPLP Bali, mendirikan lembaga yang khusus memberikan latihan tenaga profesional di bidang perhotelan dan pariwisata, yakni Mapindo (Manajemen Pariwisata Indonesia).

            Hidup di panti asuhan mengajarkannya pantang menyerah dan tangguh menghadapi tantangan. Pengasuh yang tegas dan jadwal yang ketat ternyata membawa dampak yang positif yang kini ia rasakan dampaknya. Yang mungkin ia tidak akan ia dapatkan jika kehidupan yang ia jalani seperti anak pada umumnya,

            Seberkas kisah perjalanan dari anak panti asuhan menuju kesuksesan, mampu membuat kita tersadar dan terinspirasi bahwa sebuah kesuksesan mampu dicapai dari mana saja. Karena semua tergantung dari usaha yang kita lakukan disertai dengan doa serta kesabaran dan keyakinan kepada yang maha kuasa, semua akan indah pada waktunya.

            Kapiler Indonesia percaya bahwa semua adik panti asuhan pasti mempunyai mimpi yang ingin mencapainya. Di situlah kita semua bisa berperan sebagai pendukung agar adik-adik panti mampu menggapai mimpinya. Melalui Kapiiler Indonesia, marilah jadi pribadi yang aktif dalam berbuat baik di dunia ini. kalau bukan kita, siapa lagi?

Berdayakan dan sejahterakan panti asuhan. Panti GO Digital!

 

Febrimantara/Kapilerindonesia

 

 

Sumber:

http://www.beritasatu.com/figur/133904-raih-sukses-setelah-ditempa-di-panti-asuhan.html

 

Untuk memberikan komentar anda harus login terlebih dahulu

Komentar

Belum ada komentar :(