Panti Asuhan Sakinah: Jadi Yatim Sebelum Lahir, Bercita-Cita Membangun Panti Asuhan
Oleh
Kategori Kunjungan ke Panti Program Panti
Sudah menjadi yatim saat masih dalam kandungan, adalah sebuah takdir yang tidak dapat terelakkan Abi Bagja (panggilannya saat ini). Jangankan bertemu, untuk melihat ayahnya saja sudah tidak mungkin. Hanya 3 tahun ia lahir di dunia, sang Ibu menyusul kepergian ayahnya setelah dipanggil sang Khalik. Hidup tanpa kasih sayang orang tua kandung, rupanya tidak menjadikan dirinya putus asa dan tidak punya tujuan hidup di masa depan. Justru dari masa lalunya, dia bertekad ingin memiliki sebuah tempat yang bisa memberikan pendidikan dan kasih sayang, kepada anak-anak yang bernasib sama sepertinya.
Ditinggal kedua prang tua pada masa balitanya, Abi Bagja dirawat oleh kakek dan neneknya hingga usia 8 tahun. Usia yang terbilang masih anak-anak, karena selanjutnya beliau dirawat oleh pamannya dan dibawa ke tempat tinggal pamannya di daerah Depok, karena sang kakek meninggal dunia.
Pada tahun 2010 silam, akhirnya rejeki dan kesempatan itu datang. Sebuah panti asuhan yang diberi nama Sakinah didirikan oleh Abi Bagja selaku pendiri dan ketua panti asuhan. Dengan mengontrak sebuah rumah diisi dengan 10 anak asuh pada awal berdiri, merupakan titik awal perjalanan beliau mewujudkan cita-citanya.
Anak asuhnya kian tahun kian meningkat. Pada tahun kedua anak asuh yang ada di panti asuhan sudah mencapai 20 orang anak. Anak-anak yang di asuh di panti asuhan Sakinah, datang dari berbagai daerah. Paling dekat tentu anak dari Depok dan sekitarnya, ada yang dari Sukabumi, Ciseeng, Bekasi, Brebes, Madura, Medan. Dan yang paling tidak kami duga, ada anak yang berasal dari Flores dan Kupang, tiba di sini sebagai anak asuh kami di panti.
Kabar baiknya, biaya kontrakan sebagai tempat singgah dari anak asuh, mendapat bantuan dari orang baik yang bersedia membiayai pembayaran rumah kontrakan tersebut. bantuan pun datang dari Dinas Sosial, berupa bantuan dana dan lemari untuk keperluan kantor di panti asuhan. Berkat kepedulian dan kebaikan warga, kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi dengan bantuan dari donatur kepada panti asuhan Sakinah.
Memasuki tahun ketiga panti asuhan Sakinah berdiri, sebuah hasil lelang wakaf dan berkat bantuan para donatur, akhirnya Abi Bagja membeli tanah di daerah Kp. Grogol Kel. Rangkapan Jaya Pancoran Mas, Depok untuk dibangun sebuah asrama atau rumah singgah bagi semua anak asuh panti asuhan Sakinah. Satu tahun lebih tujuh bulan proses pembangunan untuk panti asuhan Sakinah, hingga mampu berdiri kokoh melindungi dan menjaga mimpi-mimpi anak asuh panti asuhan.
Profesi Abi Bagja tadinya seorang pemborong untuk proyek pembangunan. Namun karena banyak anak asuh tidak terurus, maka profesinya ditinggalkan demi mengurus anak asuh di panti. Mulai dari situ, sumber dana yang didapatkan melalui donatur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak asuhnya.
Untuk kebutuhan perbulan dari panti asuhan Sakinah sendiri, bisa menghabiskan nominal di kisaran 18 – 20 juta rupiah pebulan, untuk kebutuhan sehari-hari anak-anak. Dan biaya itu di luar dari biaya sekolah tiap anak asuhnya. Namun Abi Bagja tidak ragu ataupun takut, karena dia percaya dengan setiap usaha yang dilakukannya pasti ada hasil yang mampu menutupi semua kebutuhan anak-anak asuhnya.
Setiap perbuatan pasti ada balasannya, seperti yang para pengurus dan anak asuh dapatkan dari donatur untuk diberangkatkan untuk ibadah Umroh ke tanah suci. Pada tanggal 3 Maret 2017 merupakan hari yang bersejarah dan sungguh terasa keajaiban dari jerih payah dan keikhlasan dalam mengurus anak asuh di panti asuhan.
Namun pendiri panti asuhan Sakinah, yakni Abi Bagja sendiri tidak ingin berangkat, dan mengamanatkan salah satu pengasuh/Uztadz beserta 4 orang anak asuh yang diberangkatkan. Dalam hatinya berkata, bahwa waktunya akan tiba pada saatnya, dengan segala kemampuan dan kesempatan yang dia miliki suatu saat nanti.
Sebuah keikhlasan dan kepercayaan kepada sang Pencipta, bahwa rejeki akan datang pada waktunya. Yang ingin diberikan kepada anak-anak panti asuhan dari Abi Bagja adalah, bagaimana indahnya berbagi dan ingin pengalaman tersebut menjadi sebuah motivasi bagi diri anak-anak di masa depan.
Harapan besar bagi seluruh pengurus serta pemilik panti asuhan Sakinah, yang menginginkan semua anak asuhnya menjadi seorang yang mampu menghadapi dunia dengan langkah yang pasti. Menjadi seorang yang mandiri serta berguna bagi keluarga dan bermanfaat bagi orang lain.
Mimpi yang sama juga ada pada setiap langkah dari Kapiler Indonesia. Karena menjadi panti asuhan yang mandiri dan berdaya, merupakan cita-cita besar dari Kapiler Indonesia untuk panti asuhan. Mari raih semua asa dan cita adik-adik panti bersama Kapiler Indonesia. Panti Go Digital!
Follow instagram kami di @kapiler_id dan klik link ini untuk berbagi http://kapilerindonesia.com/program_donasi
Febrimantara/Kapilerindonesia