Pemerataan Pangan Dunia, Berbagi Gizi Baik Bagi Adik Panti Asuhan
Oleh
Kategori Program Panti Kebutuhan
Kesadaran masayarakat terhadap kelaparan dan kekurangan gizi yang kini melanda di dunia, mendorong terciptanya sistem pangan global yang efektif. Pemerataan pangan akan berdampak baik bagi pemenuhan gizi bagi seluruh masyarakat dunia yang dilandan kelaparan, tentu didalamnya ada adik-adik panti asuhan. Karena bagi mereka, pangan menjadi salah satu masalah yang terus mendera.
Hari Pangan Sedunia (HPS) adalah hari yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahun sejak 1981, sesuai dengan hari didirikannya FAO, pada 16 Oktober 1945 di Quebec City, Kanada. Sejarahnya, peringatan Hari Pangan Sedunia ini bermula pada kesepakatan dalam konferensi FAO ke-20 yang diselenggarakan bulan November 1979. Atas usul dari delegasi Menteri Pertanian dan Pangan Hongaria, Dr. Pal Romany, konferensi ini menghasilkan resolusi nomor. 179 tentang World Food Day yand ditetapkannya Hari Pangan Sedunia (HPS) pada 16 Oktober sejak tahun 1981. Dari 147 negara yang sepakta atas usul tersebut, termasuk Indonesia di dalamnya.
Hari Pangan Sedunia bertujuan untuk mengentaskan dunia dari kelaparan dan kekurangan gizi, serta secara efektif membangun sistem pangan global. Hingga saat ini, peringatan tersebut diselenggarakan lebih dari 150 negara di dunia dan menjadi salah satu agenda penting dalam kalender PBB serta negara yang tergabung dalam FAO.
Di Indonesia sendiri, peringatan HPS rutin diselenggarakan tiap tahunnya. Tahun 2018 ini, peringatan HPS ke-38 ini akan diselenggarakan di kalimantan Selatan. Penyelenggaraan HPS kali ini akan digelar di atas lahan rawa seluas 4000 ha, yang kini tengah digarap menjadi lahan sawah di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala.
"Ratusan hektar lahan rawa berhasil disulap menjadi lahan petanian produktif, bahkan ada beberapa lahan yang sudah panen,” ujar SekJen Kementan, Syukur Iwantoro, saat meninjau langsung lokasi HPS di Desa Jejangkit Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Momentum ini dirasa sangat strategis untuk meningkatkan lahan yang tidak produktif menjadi produktif. Tentu ke depannya akan berdampak positif bagi Indonesia. karena bila projek ini berhasil, nantinya bisa diaplikasikan ke wilayah lain di seluruh penjuru Indonesia. Berimpian menjadi lumbung pangan dunia bukan lagi mimpi, bila semua lapisan mau bersinergi, termasuk panti asuhan di dalamnya.
Sadarkah kita, setiap butir nasi yang kita sia-siakan, sesungguhnya bisa menjadi sangat berharga bagi adik-adik panti asuhan. Karena pada dasarnya, pangan adalah salah satu kebutuhan primer bagi kita, manusia.
Kita mampu berbagi dari hal paling kecil yang bisa kita perbuat, untuk masalah pangan. Baik itu berbagi lauk pauk atau sayur mayur bagi adik-adik panti asuhan. Karena bentuk bantuan tidak harus berbentuk uang. Yang dibutuhkan adalah keikhlasan dan ketulusan dalam berbagi, hingga akhirnya bisa bermanfaat bagi semua.
Coba bayangkan, satu panti bisa menampung 20 anak lebih yang harus dihidupi, setiap hari. Tentunya pangan menjadi satu hal yang tidak bisa diabaikan. Keluarga yang beranggotakan 4 sampai 5 pun kadang kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.
Maka dari itu, jangan sia-siakan makananmu, cukupkan untukmu dan jika lebih berbagilah kepada sesama. Meski masih dalam ruang lingkup kecil, setidaknya kita tahu apa yang harus diperbuat untuk membantu saudara kita di panti asuhan.
Kunjungi website kita di http://kapilerindonesia.com/ dan follow instagram kita di @kapiler_id
Panti GO DIGITAL!
Febrimantara/Kapilerindonesia
Sumber:
https://www.okecoy.com/1981/10/sejarah-tujuan-tema-hari-pangan-sedunia.html