04 01-19

Panti Nur Rahmah: Berdayakan Anak Yatim Piatu dan Warga Tuna Netra Dhuafa

avatar

Oleh   Development

Kategori   Program Panti Kebutuhan

panti asuhan di Indonesia fokus ke anak-anak saja. Meskipun ada saatnya panti pun memberikan santunan pada warga yang membutuhkan, tapi itu insidental saja, tidak ada program berkelanjutan. Beda dengan panti Nur Rahmah Bangka Belitung yang ada dibawah Yayasan Al Amin Pangkalpinang melakukan beberapa kali survey ke lapangan. Dari sana mereka melihat begitu banyak anak-anak yang putus sekolah, yatim, piatu, anak terlantar karnena himpitan ekonomi. Akhirnya Yayasan Al Amin mendirikan LKSA Nur Rahmah sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial, yang bertujuan untuk memberikan kebutuhan fisik, bimbingan agama, pendidikan formal, Usaha Ekonomi Produktif (UEP) serta bimbingan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). 

Pada awal didirikan panti Nur Rahmah memiliki 13 anak asuh dengan 6 laki-laki dan 7 perempuan. Seiring berjalannya waktu kurang lebih 6 bulan, anak asuh panti Nur Rahmah terus berkembang menjadi 30 anak, dengan 15 laki-laki dan 15 perempuan, yang berasal dari Bangka Belitung. Dengan maksimal menampung 30 orang anak, panti Nur Rahmah merasa mampu merambah masyarakat lebih luas dengan memberdayakan warga.

Awal Pak Zardy bertemu dengan anak-anak tersebut, kondisi mereka beraneka ragam, namun bisa dikatakan mereka dalam situasi dan kondisi yang memprihatinkan. Berbagai pengalaman sejak menjadi pengurus di panti Nur Rahmah, yang paling berkesan bagi Pak zardy yakni bisa menjadi sosok ayah bagi begitu banyak anak, menjadi tempat bercerita segala keluh kesah, kisah haru dan gembira semua tercurah padanya. 

Di samping itu, selain memberi tempat bernaung dan belajar bagi anak-anak yang kurang beruntung, panti Nur Rahmah juga konsen pada pemberdayaan warga sekitar, terutama warga tuna netra di sekitar lingkungan panti. Hal itu bisa terpikirkan karena adanya kegiatan untuk survey yang membuahkan ide untuk bisa mengembangkan masyarakat lebih luas lagi.

“Awalnya kita survey dan melihat ke lingkungan sekitar, ternyata banyak warga tuna netra yang masih dalam usia produktif tapi tidak ada kegiatan, hanya berdiam diri di rumah. Setelah coba bersilaturahmi dengan tiap keluarga warga tuna netra, akhirnya kami bisa menjadikan mereka sebagai warga binaan panti Nur Rahmah,” Jelas Pak Zardy selaku pengurus dan Sekretaris dari Panti Nur Rahmah kepada Tim Kapiler.

Tidak berhenti sampai disitu, panti Nur Rahmah memiliki niat besar ingin memberikan keahlian pada warga tuna netra binaan tersebut. Bekerja sama dengan UPT Kemsos, akhirnya Kemsos mau memberikan program keahlian kepada warga binaan panti Nur Rahmah tersebut sebagai bentuk kerja sama.

Keahlian yang mereka dapatkan antara lain untuk pijat dan braile untuk membaca dan membaca Al-Quran, sebagai bekal mereka di masa depan nanti. “Saya coba kerja sama dengan UPT Kemsos bagaimana mereka bisa berdaya dan mampu untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan. Selanjutnya melalui kerja sama berangsur la saya kirim mereka untuk ikut pelatihan pijit dan braile. Alhamdulillah mereka bisa mengikuti pelatihan dengan baik dan pulang ke bangka belitung kembali untuk mengasah serta memperdalam ilmu yg mereka dapatkan dengan cara saya buka Klinik Pijat serta pendalaman Alquran braile,” tutur Pak Zardy.

Sejak 2013 panti Nur Rahmah sudah bekerja sama dengan Kemsos untuk pelatihan kepada warga tuna netra binaan, dan sudah 3 angkatan yang mengikuti pelatihan tersebut. sekitar 15 orang yang mendapat bekal luar biasa yang sekiranya mampu memberikan kemampuan untuk mencari nafkah dan mandiri.

Program selanjutnya di tahun 2019, panti Nur Rahmah sudah mengajukan rencananya untuk pembelajran lebih dalam mengenai Al-Quran Braile dengan pemerintah setempat untuk mendatangkan instruktur atau ahli untuk membimbing warga binaan panti Nur Rahmah.

“Kita sudah ajukan ke pemerintah untuk program 2019 melalui bantuan dana hibah pemprov melalui proposal, untuk program khusus pembelajaran Alquran braile  dengan mendatangkan instruktur,” jelas Pak Zardy.

Sahabat Panti di mana pun berada, mudah-mudahan selalu bisa berbagi hal positif dalam bentuk apapun, layaknya panti Nur Rahmah dengan segala rencana dan upaya untuk memberikan kebahagiaan dan keberdayaan bagi masyarakat. Yuk, kita terus dukung semua pejuang panti asuhan di seluruh Indonesia bersama Kapiler Indonesia. salah satunya dengan klik link ini http://kapilerindonesia.com/program_donasi

Bersama Kapiler Indonesia, Berdayakan Panti Berdayakan Indonesia. Panti Go Digital!

#KapilerID #PantiGODIGITAL #PantiBerdaya #senyum #anak #panti #donasi #pantinurrahmah

 

Febrimantara/Kapilerindonesia

" class="form-control" rows="5">

Kebanyakan panti asuhan di Indonesia fokus ke anak-anak saja. Meskipun ada saatnya panti pun memberikan santunan pada warga yang membutuhkan, tapi itu insidental saja, tidak ada program berkelanjutan. Beda dengan panti Nur Rahmah Bangka Belitung yang ada dibawah Yayasan Al Amin Pangkalpinang melakukan beberapa kali survey ke lapangan. Dari sana mereka melihat begitu banyak anak-anak yang putus sekolah, yatim, piatu, anak terlantar karnena himpitan ekonomi. Akhirnya Yayasan Al Amin mendirikan LKSA Nur Rahmah sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial, yang bertujuan untuk memberikan kebutuhan fisik, bimbingan agama, pendidikan formal, Usaha Ekonomi Produktif (UEP) serta bimbingan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). 

Pada awal didirikan panti Nur Rahmah memiliki 13 anak asuh dengan 6 laki-laki dan 7 perempuan. Seiring berjalannya waktu kurang lebih 6 bulan, anak asuh panti Nur Rahmah terus berkembang menjadi 30 anak, dengan 15 laki-laki dan 15 perempuan, yang berasal dari Bangka Belitung. Dengan maksimal menampung 30 orang anak, panti Nur Rahmah merasa mampu merambah masyarakat lebih luas dengan memberdayakan warga.

Awal Pak Zardy bertemu dengan anak-anak tersebut, kondisi mereka beraneka ragam, namun bisa dikatakan mereka dalam situasi dan kondisi yang memprihatinkan. Berbagai pengalaman sejak menjadi pengurus di panti Nur Rahmah, yang paling berkesan bagi Pak zardy yakni bisa menjadi sosok ayah bagi begitu banyak anak, menjadi tempat bercerita segala keluh kesah, kisah haru dan gembira semua tercurah padanya. 

Di samping itu, selain memberi tempat bernaung dan belajar bagi anak-anak yang kurang beruntung, panti Nur Rahmah juga konsen pada pemberdayaan warga sekitar, terutama warga tuna netra di sekitar lingkungan panti. Hal itu bisa terpikirkan karena adanya kegiatan untuk survey yang membuahkan ide untuk bisa mengembangkan masyarakat lebih luas lagi.

“Awalnya kita survey dan melihat ke lingkungan sekitar, ternyata banyak warga tuna netra yang masih dalam usia produktif tapi tidak ada kegiatan, hanya berdiam diri di rumah. Setelah coba bersilaturahmi dengan tiap keluarga warga tuna netra, akhirnya kami bisa menjadikan mereka sebagai warga binaan panti Nur Rahmah,” Jelas Pak Zardy selaku pengurus dan Sekretaris dari Panti Nur Rahmah kepada Tim Kapiler.

Tidak berhenti sampai disitu, panti Nur Rahmah memiliki niat besar ingin memberikan keahlian pada warga tuna netra binaan tersebut. Bekerja sama dengan UPT Kemsos, akhirnya Kemsos mau memberikan program keahlian kepada warga binaan panti Nur Rahmah tersebut sebagai bentuk kerja sama.

Keahlian yang mereka dapatkan antara lain untuk pijat dan braile untuk membaca dan membaca Al-Quran, sebagai bekal mereka di masa depan nanti. “Saya coba kerja sama dengan UPT Kemsos bagaimana mereka bisa berdaya dan mampu untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan. Selanjutnya melalui kerja sama berangsur la saya kirim mereka untuk ikut pelatihan pijit dan braile. Alhamdulillah mereka bisa mengikuti pelatihan dengan baik dan pulang ke bangka belitung kembali untuk mengasah serta memperdalam ilmu yg mereka dapatkan dengan cara saya buka Klinik Pijat serta pendalaman Alquran braile,” tutur Pak Zardy.

Sejak 2013 panti Nur Rahmah sudah bekerja sama dengan Kemsos untuk pelatihan kepada warga tuna netra binaan, dan sudah 3 angkatan yang mengikuti pelatihan tersebut. sekitar 15 orang yang mendapat bekal luar biasa yang sekiranya mampu memberikan kemampuan untuk mencari nafkah dan mandiri.

Program selanjutnya di tahun 2019, panti Nur Rahmah sudah mengajukan rencananya untuk pembelajran lebih dalam mengenai Al-Quran Braile dengan pemerintah setempat untuk mendatangkan instruktur atau ahli untuk membimbing warga binaan panti Nur Rahmah.

“Kita sudah ajukan ke pemerintah untuk program 2019 melalui bantuan dana hibah pemprov melalui proposal, untuk program khusus pembelajaran Alquran braile  dengan mendatangkan instruktur,” jelas Pak Zardy.

Sahabat Panti di mana pun berada, mudah-mudahan selalu bisa berbagi hal positif dalam bentuk apapun, layaknya panti Nur Rahmah dengan segala rencana dan upaya untuk memberikan kebahagiaan dan keberdayaan bagi masyarakat. Yuk, kita terus dukung semua pejuang panti asuhan di seluruh Indonesia bersama Kapiler Indonesia. salah satunya dengan klik link ini http://kapilerindonesia.com/program_donasi

Bersama Kapiler Indonesia, Berdayakan Panti Berdayakan Indonesia. Panti Go Digital!

#KapilerID #PantiGODIGITAL #PantiBerdaya #senyum #anak #panti #donasi #pantinurrahmah

 

Febrimantara/Kapilerindonesia

Untuk memberikan komentar anda harus login terlebih dahulu

Komentar

Belum ada komentar :(