01 12-19

Tips Kerja Relawan Bersama Anak Panti Asuhan

avatar

Oleh   Marketing Team

Kategori   Kunjungan ke Panti Kebutuhan

Sahabat, ingin main ke panti asuhan? Sebagian besar penghuni panti adalah anak-anak, dan mungkin kamu memiliki harapan untuk bermain dengan mereka dan membuat kenangan manis. Sekaligus melakukan kegiatan kerelawanan, misalnya. Nah, Pili punya beberapa tips untuk kamu agar interaksi dengan adik panti berjalan lancar, simak ya!

Ajak anak-anak berkenalan dengan sikap ceria, tapi jika adik pantinya masih malu-malu, ada baiknya tidak dipaksa untuk segera akrab dengan kamu, walaupun dengan nada bercana seperti,

 “Ahh, malu-malu aja nih, ayo dong, main bareng!”

Kamu bisa bermain dulu dengan adik-adik lainnya sampai si anak yang pemalu ini terlihat tertarik dengan permainan. Ketika si anak sudah menunjukkan ketertarikan, ajak kembali untuk bergabung dengan yang lain.

Baca juga: Sisi Gelap Vlog Keluarga di YouTube

Di sisi lain, ada anak-anak  yang sudah terbiasa mendapatkan kunjungan dari tamu panti asuhan  dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Bertanya ini itu, ingin melihat isi tas relawan. Jika kejadiannya seperti ini, katakan saja,

“Adik, maaf ya, barang-barang kakak jangan dikeluarin, nanti kalau mau dipakai, kakak susah mencarinya,”

Tatap mata si anak saat berbicara, usahakan posisi kita sejajar dengan tinggi anak tersebut. Jangan berbicara  sambil terburu-buru memasukkan barang ke tas, karena itu bisa menyinggung perasaan mereka.

Perlu kita ingat bahwa, meskipun saat ditemui adik-adik panti asuhan terlihat baik-baik saja, kita tidak tahu latar belakang mereka. Di panti asuhan, tidak semua anak sudah tidak memiliki orangtua. Berdasarkan peraturan Menteri Sosial no.30 tahun 2011, anak yang mendapatkan pengasuhan alternatif (pelayanan di panti asuhan, keluarga pengganti) :

  • Anak dengan keluarga yang tidak mampu memberikan pengasuhan memadai, mengabaikan, atau melepaskan tanggung jawab terhadap anak
  • Anak korban kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, dan eksploitasi oleh orangtua;
  • Anak yang terpisah gari keluarga karena bencana alam maupun sosial;
  • Anak yang tidak memiliki keluarga atau keberadaan kerabatnya tidak diketahui.

Sehingga kita tidak mengatahui luka psikologis apa yang dimiliki anak-anak, dan mereka mungkin lebih sensitif ketika bertemu orang baru, apalagi ketika kamu baru sekali itu berkunjung ke panti asuhan tersebut. Hati-hati bersikap ketika berkunjung, tapi bukan berarti harus bersikap kaku, ya.  Selamat menebar kebaikan, sahabat!

Untuk memberikan komentar anda harus login terlebih dahulu

Komentar

Belum ada komentar :(