Maulid Nabi, Memaknai Kasih Sayang Rasulullah terhadap Anak Yatim
Oleh
Kategori Acara
Bulan Rabiul Awal menjadi momen istimewa bagi umat Islam karena tanggal 12 Rabiul Awal adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Momen yang juga ditandai dengan peristiwa besar penyerbuan Raja Abrahah ke kota Mekah sehingga sering disebut sebagai Tahun Gajah, setara dengan tahun 571 dalam penanggalan Masehi. Bulan Rabiul Awal kalender Hijriah pada tahun 2020 bertepatan dengan tanggal 18 Oktober, sehingga tanggal 12 Rabiul Awal jatuh pada Kamis 29 Oktober 2020, yang menjadi hari libur nasional.
Ditambah dengan adanya cuti bersama pada hari Rabu dan Jumat, yang kemudian terpatri di kepala sebagian kita: Libur panjang! Namun di situasi krisis kesehatan dunia seperti sekarang ini, Maulid Nabi tidak harus diperingati melalui perayaan berkumpul dalam keramaian.
Dalam ketenangan rumah masing-masing pun umat Islam bisa memaknai Maulid Nabi. Tak kenal maka tak sayang, kata pepatah. Maka momen hari libur bisa menjadi kesempatan untuk membaca kisah perjuangan untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW, memperbanyak shalawat, juga berpuasa sunah di hari Kamis.
Salah satu keteladanan beliau adalah bagaimana Nabi Muhammad SAW memperlakukan kaum lemah seperti anak yatim dengan penuh kasih sayang. Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang yatim, ayahnya meninggal di saat Rasulullah masih di dalam kandungan. Sabda Nabi,
“Sebaik-baik rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang Islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Baca juga: Cerita Kunjungan ke Panti Asuhan: Makna Syukur Kak Ima
Panti asuhan merupakan rumah bagi banyak anak yatim. Latar belakang penghuni panti asuhan seringkali pilu untuk dikenang. Masa lalu anak panti memang tidak bisa diubah, tapi masa depan mereka masih terbuka dengan berbagai kemungkinan. Melalui keikhlasan pengurus panti dalam menaungi anak-anak ini, mereka punya atap untuk berteduh, makanan untuk mengenyangkan perut, juga sekolah untuk belajar merajut mimpi.
Namun untuk mencukupi kebutuhan anak asuh panti dengan baik, pengurus panti tidak bisa sendiri. Mereka butuh bantuan dari orang-orang yang peduli. Mari bantu adik panti asuhan meraih masa depan lebih cerah melalui beasiswa pendidikan Anak Hebat
Khonza Hanifa/Kapilerindonesia