03 07-21

Cerita Panti Asma Binti Umais Magelang

avatar

Oleh   Development

Kategori   Sejarah Panti Usaha Panti

Meski pernah gagal, adik di panti ini tetap berani mencoba dan semangat untuk berjuang..

Tak pernah ada kata menyerah bagi anak-anak yatim piatu dan para pengurus di Panti Asuhan Asma Binti Umais Magelang. Para anak-anak yatim piatu di panti ini berjuang bersama untuk mewujudkan mimpi mereka untuk bisa tetap sekolah sehingga bisa menjadi orang sukses yang beriman. 

Panti Asuhan Asma Binti Umais ini berada di daerah Ngluwar,  Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Panti ini mengasuh kurang lebih 50 anak perempuan, dan diketuai oleh seorang ibu yang akrab disapa ‘Ummi Himmah’.

Di panti ini, seluruh anak yatim piatu yang dinaunginya adalah anak perempuan dan mayoritas para pengurusnya pun perempuan. Hal ini dikarenakan sistem yang dijalankan di panti ini seperti di pesantren sehingga antara perempuan dan laki-laki dipisah. Ini menjadi suatu hal yang menarik, para pengurus di Panti Asuhan Binti umais sudah mempersiapkan kurikulum yang matang untuk anak-anak didiknya agar kelak bisa menjadi perempuan mandiri serta terampil  dan yang paling utama diberikan Pendidikan agama islam agar bisa menjadi perempuan yang taat beragama. Hal ini mengingat karena perempuan kelak jika sudah berumah tangga akan menjadi “madrasah pertama bagi anak-anaknya”, maka harus bisa menjadi perempuan yang mandiri dan cerdas. 

Untuk mewujudkan hal itu maka seluruh anak yatim piatu binaan Panti asuhan Asma Binti Umais disini mereka dibiayai sekolah hingga Kuliah. Alhamdulillah panti asuhan ini bekerjasama dengan organisasi Islam Muhammadiyah sehingga adik-adik mendapatkan keringanan 50% untuk biaya sekolahnya. Pembayaran dilakukan per- tahun, dan panti biasa menyicil uang untuk membayarkan biaya adik. Namun untuk biaya ujian, panti tetap harus membayar dengan penuh. 

“Biasnya dihitungkan sama pihak keuangan kami, total anak kita berapa dan masing-masing tunggakannya. Daftar ulang, ujian, SPP, dll. Dan tiap bulan itu nyicil kalau ada uang. Biasanya setiap zakat mal kami pemasukannya lumayan sampai bisa bayar lunas hutang Pendidikan. Sekarang karena serba sulit Ramadhan kemarin ngga ada pemasukan sama sekali kak..” ujar Ummi Himmah menjelaskan.

Meskipun begitu, dalam sehari-harinya untuk memenuhi segala macam kebutuhan anak dan opersional panti tentunya kesulitan tak jarang ditemui. Tetapi hal tersebut tidak membuat para pengurus panti Asma Binti Umais lantas menyerah kepada keaadaan. Justru membuat mereka semakin semangat untuk mencari berbagai macam peluang, terlebih lagi melihat semangat anak-anak yang siang malam tak pernah lelah untuk menghafal Al-Quran dan belajar. 

Sehingga banyak sekali anak-anak di Panti Asuhan Asma Binti Umais yang berhasil menghafal Al-Quran sebanyak 30 Juz dan menjadi seorang hafizah. Dari hasil perjuangan mereka dalam menghafal Al-quran tentunya mendatangkan banyak kemudahan dalam mewujudkan sesuatu. Dengan itu, banyak membuat anak-anak di panti ini mendapatkan beasiswa Pendidikan agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi secara gratis.

Selain itu, perjuangan yang dilakukan para pengurus panti dan adik-adik panti disana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah dengan usaha. Panti Asuhan Asma Binti Umais ini telah mencoba beragam usaha di bidang peternakan dan pertanian. 

“Dulu pernah nyoba macem macem usaha . Pernah budidaya ayam pernah, nanem papaya pernah, kemudian terakhir itu jamur tiram ....”

Saat menanam pepaya atau jamur, buahnya tidak mau panen. Saat mencoba budidaya ayam, sempat beberapa kali jualan dan panen hingga ber-kwintal jumlahnya. Tiba tiba dalam satu hari yang mati ada 200 ekor ayam.  Panti ini sebelumnya pernah diberi burung lovebird 13 pasang, dengan harapan anak pinaknya dapat dijual. Lalu mati 10 pasang. Panti juga pernah ternak cacing, dari modal 5kg hingga 70kg. Namun karena covid dan medianya sudah kepenuhan sehingga pembeli tidak jadi membeli dan mati.

Selain dari yang disebutkan, panti ini juga pernah ternak lele dan cabai untuk dijual sebelumnya. Serta panti pun pernah usaha air mineral. 

Ummi Himmah mengakui, memang sulit berbisnis hewan hidup, karena harus diurus terus-menerus sedangkan anak-anak asuhnya memiliki tanggung jawab belajar dan bukan berbisnis untuk pemasukan panti. Namun dibalik beberapa kegagalan usaha yang dialami panti Asma Binti Umais, tidak membuat mereka berhenti mencoba, mereka tetap terus semangat untuk terus mencari peluang usaha dan melakukan penyesuaian dengan kreasi-kreasi baru. Semangat pantang menyerahnya yang perlu diacungkan jempol.

Para pengurus dan anak-anak yatim piatu binaan Panti Asuhan Asma Binti Umais Magelang percaya bahwa dari segala macam kesulitan yang mereka lalui pasti akan ada jalan jika berani mencoba dan terus berjuang menghadapi kesulitan tersebut. “ yang sulit, akan menjadi mudah jika dihadapi bersama-sama dan dibantu dengan doa kepada Allah SWT”. 

 

Rachel/Kapiler Indonesia

Untuk memberikan komentar anda harus login terlebih dahulu

Komentar

Belum ada komentar :(